Ingin Jadi Agen Pusla ?....Klik di Sini !

Hallooo....Kawan Selamat Datang di Blog Kami!

SCRIPT CHATTING DI SINI
[+] [x]

Minggu, 19 Desember 2010

Home » » Kajian Kritis "DI LERENG IGIR WATU " ( Draf Novel )

Kajian Kritis "DI LERENG IGIR WATU " ( Draf Novel )


Kajian Kritis
DI LERENG IGIR WATU
( Draf Novel )
Oleh : Ken tangguh Setiawan

Penulis :
Bambang Darwono

Pendahuluan
 Sejauh pengalaman saya, menulis bisa dikategorikan gampang, tetapi juga sekaligus sulit. Disebut gampang karena setiap hari kita hampir selalu menulis, entah itu catatan kuliah, surat resmi dan surat cinta, SMS, dan sebagainya. Tidak ada kendala yang signifikan. Nyaris tidak pernah saya jumpai seorang yang kesulitan dalam menulis apapun yang diinginkan , catatan-catatan dari peristiwa , pengalaman pribadi , semuanya berlangsung aman dan terkendali begitukah?
Tetapi, bisa juga dianggap sulit. Karena dalam menulis membutuhkan kaidah-kaidah resmi, kejelihan, ketajaman perspektif dan sebagainya. Untuk itu, tidak semua orang bisa melakukannya. Jika membaca buku tentang kiat-kiat menulis, saya sadar betapa rumitnya untuk menjadi penulis. Tetapi jika dilakukan tanpa memperhatikan kiat-kiat menulis di buku-buku yang “njelimet”, menulis tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang.
Belajar menulis novel /skenario bisa belajar melalui buku, pelatihan atau sekolah khusus di bidang tersebut. Namun tidak semua orang bisa menangkap dengan cepat materi-materi yang berkaitan dengan penulisan novel/skenario. Masalahnya, menulis novel/skenario memang tidak mudah. Butuh penghayatan, ketekunan dan kenakalan imaginer. Saya sendiri saja yang sudah cukup lama bertahun-tahun mencoba menulis , masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu dalam kesempatan ini, saya ingin memberikan sebuah gagasan yang mungkin bisa menjadi satu alternatif untuk acuan dalam belajar menulis novel/skenario.
Sebagai tulisan kisahan/pengalaman pribadi dengan pelukisan tokoh,latar ,karakter serta alur dan penggambaran suasana secara jeli dan cermat dari semua pengalaman tokoh “nota bene” disebut novel , draf yang sudah kamu tulis, secara keseluruhan sudah  bagus .Namun jika kamu menghendaki tulisan (draf ) tersebut untuk di publikasikan sebagai novel kepada khalayak secara luas, tentu kriterianya menjadi lain .Banyak hal yang juga tidak boleh kita lupakan selain norma penulisan cerita itu sendiri . Kita perlu berpikir sebagaimana kita ingin menjual suatu produk . Siapa pembuatnya , bonafied belum ? Siapa masyarakat calon pembeli , anak-anak, remaja ,orang tua atau keseluruan ?  Apa yang akan kita jual ?, Bagaimana kemasannya ? Apa manfaatnya? Di mana kita menjual ? Sesuai kebutuhan mereka tidak ? itulah yang menjadi faktor pertimbangan lain dalam penulisan kamu.
Kajian Kritis
Mencermati tulisan ( draf ) yang kamu tulis , membandingkan dengan tulisan para penulis lain serta pengalaman yang saya temukan dari belajar menulis berdasarkan teori yang saya temukan ,akhirnya saya menyarankan :
1.    Judul :
Judul adalah nama karangan ( label ) ,tampilan yang harus menarik (mengandung daya magnet ) bagi pembaca ,merupakan gambaran isi ,tentang sesuatu yang jelas.
Saran : Cobalah kamu renungkan kembali  “Di Lereng Igir Watu “ sebagai judul novel kamu apakah sudah pas ?
2.    Tema :
Tema adalah persolan mendasar yang menjadi bahasan .Tema harus menarik ,sesuai dengan kebutuhan pembaca .Tema adalah darah bagi tulisan itu sendiri sehingga harus dapat dirasakan oleh pembaca dari awal hingga akhir cerita.
Saran : Sudahkan tema dirumuskan secara cermat ? dijabarkan menjadi kerangka dan dalam peristiwa-peristiwa berdasarkan urutan logis ,Sudahkan dirancang tokoh-tokoh ,jumlah tokoh ,masing-masing karakter yang akan diceritakan ? Ini perlu dirancang lebih dulu dalam bentuk bagan yang akan dipedomani dalam pengembangan setiap bagian ,agar korelasi dan relevansi cerita tiap bagian terjaga. Bagan tersebut menggambarkan pointers-pointers apa saja yang akan dikembangkan , Point satu bicara apa, point dua bicara apa, demikian seterusnya. Nah, point demi point sesuai jalan cerita yang ingin ditulis inilah yang menjadi acuan dan panduan dalam menulis.
3.    Tahapan Alur :
Penggambaran peristiwa , latar dan tokoh serta persoalan yang dihadapi oleh pelaku sudah cukup jelas dan logis baik pada pointer 1 ,2 maupun 3,  namun  masih belum tergambar kesinambungannya antara ketiganya ,kesannya seperti masih peristiwa yang berdiri sendiri-sendiri. Belum terlihat penonjolan-penonjolan peristiwa /bagian tertentu sehingga kesan alurnya masih datar .Pada bagian 1 sudah terlihat siapa tokoh utama yang dilukiskan ,namun berlanjut pada bagian ke dua kembali samar .Apakah tokoh adalah yang dilahirkan “premateur” di sungai atau siapa ? rasanya di bagian ini ada yang terlupakan oleh penulis , perlu ada penekanan/kejelasan. Sedangkan di bagian 3 penulis lebih banyak melukiskan kejadian-kejadian masa kanak-kanak ( SD ) bersama Dia ( Gadis teman sekelasnya), kemudian pelukisan beralih peristiwa perpisahan ,karena dia  “go internasional “ ke Malaysia. Di bagian ini terasa seolah ada kerenggangan alur yang kurang nyambung .Dikemanakan  masa-masa antara tokoh tamat SD hingga awal melanjutkan SMA di Banyukuning ? pembaca serasa kehilangan sesuatu. Apa memang tidak ada sesuatu yang layak diceritakan ?
Setidaknya sampai  bagian  3  sudah cukup terasakan konflik-konflik pada pelaku dengan trik-trik penonjolan tertentu sehingga alur tidak berkesan datar-datar saja .Kalau saja semua cerita ada 8 bagian ,maka berarti sudah hampir separuh dari keseluruhan cerita. Memang penceritaan dalam novel berbeda dengan penceritaan dalam cerpen .Cerpen hanya mengambil satu atau dua saja peristiwa sang sangat penting/berkesan dalam kehidupan tokoh.Sehingga penulis dituntut penggambaran yang lebih cermat,tajam dengan imajinasi dan trik-trik khas penulis sehingga konflik terasa hidup di pikiran dan perasaan pembaca.Novel tidaklah menuntut sedemikian namun bukan berarti penulis mengabaikan unsur-unsur tersebut.Antara bagian demi bagian yang mengisahkan peristiwa demi peristiwa yang dihadapi tokoh tetap harus merupakan penggambaran realita kehidupan yang logis dan dapat diterima pembaca.
4.    Gaya Penulisan :
Gaya /sltyl , tindakan /action yang dimiliki oleh seseorang ketika menyampaikan sesuatu ,yang dapat membuat orang lain terpukau ,kagum bahkan dibuatnya gelisah ,penasaran sehingga mereka selalu mengharap keberadaannya.
Dalam penulisan khususnya novel ,gaya terlihat dari bagaimana penulis menggunakan diksi ,memilih dan memilah kata ,ungkapan, makna baik secara lugas,kias ,ilmiah dan populer secara proporsional tanpa mengabaikan segi komunikatif.
Pilihan kata yang terlalu sederhana ,miskin makna akan terasa hambar ,bagai sayur yang kurang garam,sebaliknya terlalu berlebihan dalam penggunaan diksi , kaya makna dan ungkapan juga akan berkesan arogan,oleh karena itu pandai-pandailah meramu dengan komposisi yang pas dan tersaji dengan rapi tepat sehingga mampu mengundang dan memainkan selera penikmatnya.   
Kesimpulan :
Secara jujur ,terbuka tanpa tendensi apapaun berdasarkan kemampuan menyerap asupan yang saya baca dari draf yang kamu kirim dan pengetahuan / pengalaman yang saya miliki dan itikad baik membantu pengembangan bakat menulis kamu ,akhirnya saya dapat menyimpulkan :
1.    Draf tulisan kamu sudah cukup baik . Kamu sudah mampu menguraikan dengan panjang lebar suatu peristiwa , pelukisan latar dengan cermat dan jeli  ,karakter , namun masih perlu pembenahan di beberapa bagian sebagaimana tersebut di atas.
2.     Profesi menulis membutuhkan ketekunan,kerja keras ,semangat dan pengetahuan serta pengalaman yang luas terutama dalam bidang kepenulisan,apalagi untuk dipublikasikan .Praktis harus menghadapi penolakan dari penerbit yang berulang kali ,apalagi jika penulis yang belum punya nama besar..
3.    Sebetulnya tidak ada teori menulis yang paling jitu ,keberhasilan para penulis ternama terletak pada semangat ,ketekunan ,keberanian menulis,kejelian menganalisis keadaan  serta mencoba mengirimkan kepada penerbitan .
4.    Sebaiknya bawalah segera draf kamu kepenerbit setelah direvisi , apa yang kamu hadapi di penerbit akan memberikan pengalaman untuk langkah kamu selanjutnya .Kamu harus sudah siap dengan naskah-naskah cerita yang lain ,karena hal ini akan menguatkan kepenulisan kamu. Semoga sukses.

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service