Meski semua materi sudah terintegrasi dalam sistem pembelajaran digital tersebut, peran guru tetap menjadi seorang pendidik.
Karena semua materi sudah terintegrasi dalam sistem pembelajaran digital tersebut, ujar Yandi Rusyandi dari Sony Sugema College Digital Learning System kepada Kompas.com, terkait persiapan menerapkan pembelajaran secara digital melalui pemanfaatan teknologi di SMA Alfa Centauri, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/2/2010).
Baik software maupun hardware, online maupun offline, kata Yandi, pembelajaran tersebut dikemas secara apik dan interaktif sebagai suatu terobosan baru dalam teknologi pembelajaran yang diterapkan di kalangan anak didik. Selain itu, konsep paperless ini merupakan langkah nyata untuk menyukseskan kampanye Pemanasan Global dengan mengurangi penggunaan bahan kertas dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM), baik itu penggunaan buku pegangan, buku tulis, hingga lembaran-lembaran tugas dan evaluasi siswa.
Sistem ini juga akan mendorong siswa dalam hal kemandirian belajar dan pendalaman materi bahan ajar, karena mereka dapat belajar kapan dan di mana saja baik secara offline maupun online, ujarnya.
Yandi menambahkan, sistem pembelajaran digital ini dapat mengintegrasikan semua materi pelajaran berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam suatu software. Hal tersebut memungkinkan siswa dapat menyelesaikan seluruh SKL kurang dari tiga tahun.
Dan evaluasi pembelajarannya juga bisa dilakukan secara otomatis melalui proses digital, sehingga tidak perlu pengkoreksian secara manual melalui kertas. Hasil evaluasi yang diperoleh pun akan lebih cepat, akurat, dan obyektif, tambahnya.
Sumber: Kompas.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar