Faktanya, jika Anda pengguna Facebook, kemungkinan besar Anda selalu ingin mengetahui status yang dikabarkan oleh teman-teman Anda. Kenikmatan semangkuk baso, asyiknya irama jazz, foto-foto pesta teman-teman dekat Anda, dan pertanyaan-pertanyaan yang berharap mendapatkan komentar karena Anda ingin memastikan seseorang di jaringan pertemanan Anda sedang membaca tulisan Anda memang sangat menggoda hati dan juga menyita waktu Anda. Akhirnya, Anda mungkin terpicu untuk menulis hal-hal tak penting, membaca hal-hal sepele, dan juga berpikir secara tak cerdas.
Untunglah bukan itu yang dilaporkan oleh peneliti Ohio State University. Namun disebutkan bahwa 65% mahasiswa setiap hari mengakses Facebook minimal satu kali dan menghabiskan setidaknya satu jam di laman tersebut. Yang menarik, 79% dari pengguna Facebook merasa bahwa menggunakan laman tersebut tidak mempengaruhi kualitas pekerjaan mereka. Namun yang terpengaruh adalah nilai ujian.
Ini ibarat perbedaan antara dapat nilai A dan B,atau nilai 9 dan 7 , kata Aryn Karpinski, peneliti Ohio State yang menanyai 219 mahasiswa untuk penelitiannya.
Apa yang dilakukan oleh Aryn Karpinski, peneliti Ohio State tersebut dapat dibenarkan karerna kenyataannya sebagian besar mahasiswa dan pelajar memiliki account facebook dengan menggunakan poncel yang ia miliki . Seperti yang penulis lihat pada 2 buah acaunt fecebook milik penulis ternyata sebagian besar teman/sahabat yang mengkonfirmasi rata-rata pelajar dan mahasiswa.Penulis sendiri adalah guru yang mengajar di salah satu SMP Negeri ,masih ingat betul alumni-alumni yang sedang belajar di SMA/SMK serta yang sudah kuliah di perguruan tinggi. Bahkan ada pula beberapa account fecebook yang dimiliki oleh anak-anak SMP yang berlatar belakang keluarga cukup mampu .
Akan tetapi, bagaimana orang tua dapat menyelami dunia anak-anaknya yang baru itu bila orang tua tiada mau mengikuti perubahan zaman?
Nasihat agar orang tua melek internet adalah anjuran yang baik untuk dilaksanakan agar orang tua lebih mengerti dunia anak-anaknya. Namun lebih penting lagi menciptakan komunikasi yang terbuka dan berkualitas antara anak dan orang tua sehingga tercipta kemampuan berbagi (sharing).
Semua anjuran itu telah menjadi klise, tetapi harus kembali diingatkan agar anak-anak tidak perlu mencari-cari suasana itu melalui situs jaring sosial di internet.
Sumber: Kompas.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar