Jumat, 11 Mei 2012
Home »
Pendikar
»
Bangun Karakter Bangsa, Siswa Diwajibkan Baca Ikrar
Terkait pengembangan pendidikan karakter, Musliar menegaskan tidak bisa
lepas dari peran keluarga, sekolah, dan masyarakat. Selain melibatkan tiga
pihak tersebut penanaman dan pengembangan pendidikan karakter juga memerlukan
proses pembiasaan.
Bangun Karakter Bangsa, Siswa Diwajibkan Baca Ikrar
Membangun karakter bangsa melalui dunia pendidikan pertu ditanamkan jiwa nasionalisme ,patriotisme ,sikap hormat kepada orang tua dan guru ,menghormati sesama dan cinta persahabat dan anti kekerasan ,berkepribadian jujur ,disiplin ,kreatif dan beretos belajar tinggi .Untuk mewujudkan generasi yang demikian Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) berencana untuk wemajibkan para siswa
di Indonesia berikrar setiap pagi sebelum pelajaran di sekolah dimulai. Ikrar
itu merupakan janji bahwa siswa-siswi Indonesia mengamalkan pancasila dan UUD
45, hormat kepada orang tua dan guru, saling menghargai sesama dan menolak
kekerasan, berbudaya jujur disiplin dan peduli, serta giat belajar berkreasi
dan berprestasi.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, Prof.Musliar
Kasim mengatakan, ikrar perlu dilakukan karena semakin mengikisnya rasa cinta
tanah air dan nilai-nilai luhur bangsa di kalangan generasi muda saat ini.
"Ikrar ini merupakan bagian dari pendidikan karakter, diharapkan
kesadaran generasi muda untuk mencintai bangsa dan negara serta nilai-nilai
luhur bangsa bisa tumbuh kembali. Siapa bilang (pembacaan ikrar) jadul, lihat
saja AS atau Cina walau sudah menjadi negara maju, mereka tetap mewajibkan para
pelajar mereka membaca ikrar setiap pagi, dan generasi muda mereka sangat
nasionalis," kata Musliar, Jumat (4/5/2012) di Gedung Pusat UGM dalam 90
Minutes Seminar on Knowledge Partnership dengan tema Pendidikan Karakter.
Lebih lanjut Musliar menjelaskan kemendibud telah melakukan langkah-langkah
dalam pelaksanaan pendidikan karakter. Mulai dari pembentukan tim sosialisasi
dari pusat hingga daerah, pemetaan kesiapan pelaksanaan pendidikan karakter di
sekolah hingga rencana penerapan Ikrar Siswa Indonesia tersebut .
Penerapan pendidikan karakter, lanjut Musliar, perlu kreativitas. Pendidikan
karakter tetap harus berdasar pada local wisdom (kearifan lokal) di masyarakat,
memahami adanya multi kulturalisme, dan berkelanjutan. "Tentu kita tidak
akan banyak intervensi terutama di bangku perguruan tinggi sehingga ada
kreatifitas dan kebebasan untuk pengembangan pendidikan karakter ini
disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada di lingkungan
masing-masing,"tegasnya.
Sumber < YOGYAKARTA, KOMPAS.com>
Check Page Rank of your Web site pages instantly: |
This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service |